Makna Saprahan Dalam Tradisi Melayu Sambas

Authors

  • Etriadi Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiudin Sambas

DOI:

https://doi.org/10.58540/isihumor.v3i3.1001

Keywords:

Saprahan, Melayu, Sambas

Abstract

Tradisi Saprahan merupakan warisan budaya masyarakat Sambas yang mengandung nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi, tercermin dalam prinsip hidup "duduk sama rendah, berdiri sama tinggi". Tradisi ini diwujudkan melalui praktik makan bersama dengan duduk bersila dalam barisan yang sama, mencerminkan solidaritas dan keharmonisan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai budaya dan fungsi sosial tradisi Saprahan sebagai wujud kearifan lokal dalam memperkuat kohesi sosial masyarakat Sambas. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Saprahan tidak hanya berperan sebagai aktivitas komunal, tetapi juga sebagai media internalisasi nilai-nilai kekerabatan, toleransi, dan persatuan antarkomunitas. Temuan ini menegaskan bahwa Saprahan merupakan bentuk kearifan lokal yang relevan untuk terus dilestarikan dalam menghadapi tantangan modernisasi dan disintegrasi sosial

Downloads

Published

2025-06-25

Issue

Section

Articles