Tantangan Pesantren Tradisional di Era Globalisasi: Tinjauan Sosiologis terhadap Pergeseran Fungsi Sosial Pendidikan Islam
DOI:
https://doi.org/10.58540/jipsi.v4i2.947Keywords:
Globalisasi, Fungsi sosial, Pendidikan Islam, Pesantren TradisionalAbstract
Era globalisasi membawa tantangan besar bagi pesantren tradisional, khususnya dalam mempertahankan fungsi sosial dan nilai-nilai kultural yang diwariskan secara turun-temurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan pesantren tradisional di era globalisasi serta mengidentifikasi strategi inovatif untuk menjaga relevansi dan identitasnya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi pustaka melalui analisis artikel jurnal dan literatur ilmiah terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren mengalami pergeseran fungsi sosial, dari lembaga pendidikan agama menjadi institusi yang juga dituntut responsif terhadap kebutuhan zaman. Tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga warisan budaya lokal serta merespons percepatan digitalisasi pendidikan. Untuk menjawab tantangan ini, pesantren mulai mengembangkan inovasi berupa integrasi kurikulum umum, pemanfaatan teknologi digital, penguatan ekonomi kemandirian pesantren, serta keterlibatan aktif dalam pengabdian masyarakat. Inovasi-inovasi tersebut menjadi strategi adaptif yang memungkinkan pesantren mempertahankan eksistensinya di tengah arus perubahan. Dengan demikian, pesantren tradisional memiliki potensi besar untuk tetap relevan dan berdaya guna di era globalisasi, asalkan mampu mengelola transformasi tersebut secara bijak tanpa kehilangan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan Islam berbasis nilai dan tradisi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmu Pendidikan dan Sosial

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.