Penyuluhan Tentang Kehamilan Dengan 4T Di Wilayah Kerja Puskesmas Ubung
DOI:
https://doi.org/10.58540/sambarapkm.v3i2.770Keywords:
kehamilan berisiko, penyuluhan kesehatan, kehamilan 4T.Abstract
Kehamilan dengan faktor risiko "4 Terlalu" (4T)—terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak kelahiran, dan terlalu banyak jumlah anak—merupakan tantangan kesehatan yang signifikan bagi ibu dan bayi, meningkatkan risiko komplikasi seperti preeklamsia, perdarahan postpartum, dan persalinan prematur. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap risiko kehamilan 4T serta upaya pencegahannya melalui edukasi berbasis komunitas. Kegiatan dilakukan di Posyandu Dusun Enjak, Desa Labulia, dengan melibatkan 40 responden, termasuk ibu hamil, anggota keluarga, dan kader posyandu. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif, diskusi kelompok, serta distribusi leaflet edukatif. Evaluasi efektivitas program dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test menggunakan kuesioner yang mengukur pengetahuan dan sikap peserta sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman responden, dengan peningkatan rata-rata 48% dalam aspek pengetahuan mengenai kehamilan 4T dan 44% dalam perubahan sikap positif terhadap pemeriksaan kehamilan, pola hidup sehat, serta keterlibatan keluarga dalam mendukung ibu hamil. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi kesehatan berbasis komunitas, terutama melalui pendekatan interaktif dan media edukatif, efektif dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam mencegah kehamilan berisiko tinggi. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat direplikasi di wilayah lain untuk mendukung penurunan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi akibat kehamilan berisiko tinggi.