Dari Dapur Arang ke Ruang Digital: Hibridisasi Gerakan Sosial dan Kedaulatan Komunikasi di Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

Authors

  • Rudi Hartono Universitas Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58540/isihumor.v3i3.985

Keywords:

Gerakan Sosial, Hibridisasi, Articifial Intelligence, Komunikasi Digital, Legalitas Arang, Mangrove, Kedaulatan Warga

Abstract

Artikel ini membahas dinamika hibridisasi gerakan sosial yang dilakukan oleh komunitas pesisir di Desa Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, dalam memperjuangkan legalitas industri arang bakau. Dengan menggabungkan aksi unjuk rasa konvensional dan kampanye digital berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI), masyarakat lokal menciptakan strategi advokasi yang inovatif dan adaptif terhadap konteks era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi politik dan teori kedaulatan komunikasi untuk menganalisis bagaimana komunitas marginal membentuk ruang ekspresi alternatif guna memperkuat posisi tawar terhadap negara dan institusi terkait. Data diperoleh melalui observasi lapangan, dokumentasi media, serta analisis narasi visual dan linguistik yang diproduksi oleh warga. Temuan menunjukkan bahwa bentuk hibridisasi ini tidak hanya memperluas jangkauan gerakan sosial, tetapi juga merepresentasikan pergeseran paradigma dalam pola mobilisasi rakyat, dari ruang fisik menuju ruang digital yang lebih cair dan interaktif. Hasil kajian ini berkontribusi pada pemahaman baru mengenai transformasi strategi gerakan sosial masyarakat adat dan pesisir di tengah perubahan teknologi komunikasi global.

Downloads

Published

2025-07-19

Issue

Section

Articles